Pengobatan Kanker Tulang: Semua yang Perlu Anda Ketahui – Kanker tulang adalah suatu kondisi parah yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel di dalam tulang yang tidak terkendali.
Kanker tulang dapat diklasifikasikan menjadi tipe primer dan sekunder (metastatik). Kanker tulang primer berasal dari dalam tulang, sedangkan kanker tulang sekunder menyebar ke bagian tubuh lain.
Kanker tulang relatif jarang terjadi, yaitu kurang dari 1% dari seluruh kanker, dengan insiden lebih tinggi terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.
Meskipun cara untuk mencegah kanker tulang masih sulit dipahami, kesadaran akan gejala dan faktor risiko akan membantu deteksi dini dan meningkatkan hasil.
Pada artikel kali ini kita akan membahas jenis, stadium, gejala, dan pengobatan kanker tulang.
Jenis Kanker Tulang
Kanker tulang mewakili sekelompok kondisi kompleks yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal di dalam tulang. Meskipun jarang terjadi, penyakit ini berdampak signifikan terhadap kehidupan pasien sehingga memerlukan pemahaman komprehensif tentang jenis penyakit ini. hari88
Kanker tulang utama—osteosarcoma, sarcoma Ewing, chondrosarcoma, dan chordoma—memiliki karakteristik dan demografi yang berbeda.
1. Osteosarkoma
Osteosarcoma adalah jenis kanker tulang yang paling umum, terutama menyerang anak-anak dan dewasa muda. Biasanya muncul di sel tempat jaringan tulang baru terbentuk, seringkali di ujung tulang panjang seperti lengan dan kaki.
Osteosarcoma ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan memiliki kecenderungan yang besar terjadi di dekat daerah lutut dan bahu. Penyakit ini berpotensi bermetastasis ke bagian tubuh lain, termasuk paru-paru.
Deteksi dini dan pengobatan agresif, yang melibatkan pembedahan dan kemoterapi, sangat penting untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
2. Sarkoma Ewing
Kelompok Sarkoma Ewing mewakili sekelompok kanker yang diyakini berasal dari jenis sel primitif yang sama. Kanker ini terutama menyerang anak-anak dan dewasa muda, dengan kejadian umum di panggul, tulang rusuk, dan tulang panjang.
Sarkoma Ewing dikenal agresif dan cenderung menyebar dengan cepat. Perawatan biasanya melibatkan kombinasi pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi.
Prognosis penyakit ini sangat bergantung pada stadium kanker saat diagnosis dan keberhasilan pengobatan.

3. Kondrosarkoma
Chondrosarcoma muncul dari sel tulang rawan, jaringan ikat fleksibel yang ditemukan di banyak area tubuh.
Berbeda dengan osteosarkoma dan sarkoma Ewing, kondrosarkoma terutama menyerang orang dewasa, dengan prevalensi lebih tinggi pada individu paruh baya dan lebih tua. Biasanya berkembang di panggul, paha, dan bahu.
Chondrosarcoma dibedakan berdasarkan tingkat pertumbuhannya yang lebih lambat dibandingkan kanker tulang lainnya, namun pengobatannya menimbulkan tantangan karena resistensinya terhadap kemoterapi dan terapi radiasi.
Operasi pengangkatan tumor adalah pengobatan andalan, menekankan pentingnya diagnosis yang akurat dan keahlian bedah.
4. Kordoma
Chordoma adalah bentuk kanker tulang langka yang biasanya dimulai di tulang belakang, baik di dasar tengkorak atau punggung bawah. Chordoma sebagian besar menyerang orang dewasa dan lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Kanker ini tumbuh perlahan namun sulit untuk diobati karena letaknya yang dekat dengan struktur penting seperti sumsum tulang belakang.
Pembedahan dan terapi radiasi adalah bentuk pengobatan utama untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin sekaligus meminimalkan kerusakan jaringan.
Tahapan Kanker Tulang
Proses penentuan stadium melibatkan penilaian ukuran tumor, lokasinya, dan apakah kanker telah menyebar melampaui tulang ke bagian tubuh lainnya.
Ada empat stadium utama kanker tulang, masing-masing mencerminkan perkembangan dan tingkat keparahan kondisinya.
Tahap 1 (Kelas rendah)
Pada tahap awal, kanker dianggap tingkat rendah, yang menunjukkan bahwa sel-selnya tidak terlalu agresif dan kecil kemungkinannya untuk menyebar dengan cepat.
Tahap 1 dibagi lagi menjadi Tahap 1A dan Tahap 1B.
Pada Stadium 1A, tumor masih terbatas di dalam tulang dan belum menyebar ke jaringan terdekat atau bagian tubuh lainnya. Tumornya berukuran 8 sentimeter atau lebih kecil.
Tumor stadium 1B mungkin berukuran lebih dari 8 sentimeter dan mungkin melibatkan lebih dari satu bagian tulang namun belum menyebar ke luar tulang.
Prognosis pada tahap ini umumnya baik, dengan pengobatan yang sering kali melibatkan operasi pengangkatan tumor, kemungkinan diikuti dengan kemoterapi atau terapi radiasi untuk mengatasi sel mikroskopis yang mungkin tersisa.
Tahap 2 (Bermutu tinggi)
Tahap ini ditandai dengan sel kanker yang lebih agresif dengan potensi pertumbuhan dan penyebaran yang lebih tinggi.
Seperti Tahap 1, Tahap 2 dibagi menjadi Tahap 2A dan Tahap 2B berdasarkan ukuran dan penyebaran tumor.
Pada Tahap 2A, tumor masih terbatas pada tulang namun masih dalam tingkatan yang tinggi, sehingga menunjukkan kemungkinan penyebaran yang lebih besar.
Pada Tahap 2B, tumor mungkin telah tumbuh melalui tulang ke struktur di dekatnya, seperti otot atau lemak, namun belum mencapai organ yang jauh.
Perawatan biasanya melibatkan pendekatan yang lebih agresif, termasuk pembedahan, kemoterapi dosis tinggi, dan mungkin terapi radiasi.
Tahap 3
Pada tahap ini, kanker sudah mencapai tingkat tinggi dan telah menyebar ke area lain dalam tulang yang sama atau ke tulang di dekatnya.
Stadium 3 mewakili bentuk kanker tulang yang lebih lanjut, di mana tumor telah menunjukkan kemampuan untuk tumbuh melampaui lokasi aslinya, sehingga meningkatkan kompleksitas pengobatan.
Strategi penatalaksanaan sering kali mencakup pendekatan multimodal yang menggabungkan pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi untuk mengendalikan penyebaran dan mengangkat tumor.
Tahap 4
Tahap akhir menandakan kanker telah menyebar atau menyebar dari tulang ke bagian tubuh lain, seperti paru-paru, hati, atau organ lain yang jauh.
Stadium 4 merupakan kondisi kritis yang memerlukan pengobatan ekstensif, termasuk kemoterapi sistemik, untuk menargetkan sel kanker di seluruh tubuh.
Dokter mungkin memutuskan terapi yang ditargetkan berdasarkan susunan genetik spesifik kanker. Pembedahan atau terapi radiasi dapat digunakan untuk mengatasi tumor primer dan metastasis.
Prognosis pada Tahap 4 lebih hati-hati, dengan pengobatan berfokus pada pengendalian penyebaran penyakit dan mengelola gejala.

Gejala Umum Kanker Tulang
Gejala kanker tulang beragam dan dapat sangat bervariasi bergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis tumor.
Awalnya, pasien mungkin hanya mengalami gejala ringan, yang bisa saja disalahartikan sebagai kondisi lain yang lebih umum. Namun seiring berkembangnya penyakit, gejalanya menjadi lebih jelas dan melemahkan.
Salah satu gejala khas kanker tulang adalah nyeri pada tulang yang terkena.
Rasa sakit ini mungkin hilang timbul dan memburuk pada malam hari atau selama aktivitas fisik. Seiring waktu, hal ini dapat menjadi konstan dan tidak mereda setelah istirahat.
Pembengkakan dan nyeri tekan di dekat area yang terkena juga sering terjadi, dan kulit di sekitar tumor mungkin terasa hangat dan tampak merah.
Gejala penting lainnya adalah melemahnya tulang, yang menyebabkan peningkatan risiko patah tulang dengan trauma minimal atau tanpa trauma.
Selain itu, pasien mungkin mengalami kelelahan, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, dan demam, gejala yang tidak hanya terjadi pada kanker tulang tetapi mungkin terjadi sebagai respons tubuh terhadap penyakit tersebut.
Dalam beberapa kasus, kanker tulang dapat mengganggu mobilitas, sehingga menyulitkan individu untuk menggerakkan anggota tubuh atau sendi yang terkena secara normal.
Keterbatasan ini dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup, menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan untuk mengelola gejala dan meningkatkan hasil.
Diagnosis Kanker Tulang
Mendiagnosis kanker tulang melibatkan serangkaian langkah, masing-masing bertujuan untuk menentukan keberadaan kanker, jenisnya, dan luasnya.
Mengingat kelangkaan kanker tulang dan kesamaan gejalanya dengan kondisi lain yang tidak terlalu parah, pendekatan yang menyeluruh dan sistematis sangat penting untuk diagnosis yang akurat.
Perjalanan diagnostik biasanya dimulai dengan riwayat kesehatan terperinci dan pemeriksaan fisik.
Dokter menilai gejala, seperti nyeri tulang, pembengkakan, dan adanya massa yang teraba, serta riwayat kanker sebelumnya atau sindrom kanker keluarga yang mungkin meningkatkan risiko kanker tulang.
Namun, teknik pencitraan yang lebih rinci seringkali diperlukan untuk memahami ukuran tumor, lokasinya, dan apakah tumor telah menyebar.